Selasa, 21 Januari 2020

Seks bebas juga merambah anak SMP, tak tahu pasangan bisa hamil


Seks bebas juga merambah anak SMP, tak tahu pasangan bisa hamil



Berita Live.com – Menanggapi fenomena perilaku seks bebas di kalangan anak muda di Yogyakarta, aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) sebuah LSM yang bergerak pada edukasi hak reproduksi, Putri Katulistiwa, menyebut salah satu penyebabnya karena sistem sosial masyarakat dan juga kebijakan pemerintah yang mulai melempem.

Meski demikian sebelum bicara tentang seks bebas Putri menilai perlu memahami apa itu seks bebas. “Sebelum sampai perilaku seks bebas, kita perlu memahami dulu apa itu seks bebas. Namanya aktivitas seks itu harus dilakukan dengan bebas, kalau nggak bebas berarti ada paksaan,” kata Putri saat ditemui di kantor PKBI DIY, Sabtu (8/2-2016).

Dari beberapa kasus yang pernah didampingi PKBI, Putri mengatakan kegiatan seks dalam pacaran diawali dengan paksaan. Dia mencontohkan bagaimana awalnya ketika diajak berhubungan seks, wanita menolak, namun kelama-lamaan mau karena merasa tidak enak menolak terus.

“Itu juga termasuk pemaksaan, awalnya diajak, menolak, diajak lagi menolak, lama kelamaan merasa tidak enak kalau menolak terus keinginan pacar, dan terjadilah itu,” jelas Putri.

BACA JUGA HALAMANTanda-Tanda Diabetes Yang Kerap Kali Di Sepelekan

Menurut Putri selain karena paksaan, biasanya ada ketidaktahuan para remaja tentang seks itu sendiri. Dari kasus yang pernah didampinginya, ada sepasang kekasih yang laki-laki masih SMP dan yang perempuan SMA. Saat melakukan hubungan seks mereka tidak mengerti bahwa akibatnya bisa hamil.

“Banyak lho yang tidak tahu, sekali melakukan seks hamil, setelah kita konseling ternyata yang laki-laki yang masih SMP tidak tahu kalau berhubungan seks bisa membuat perempuannya hamil,” jelas Putri.

Dari analisisnya, Putri melihat ada korelasi antara pengetahuan tentang seks dengan perilaku seks yang dilakukan tanpa tahu risikonya. “Bisa jadi maraknya seks dalam pacaran karena banyak yang tidak tahu apa itu seks, apa akibatnya, jadi saat melakukannya tidak dipikirkan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Selain pengetahuan soal seks, Putri juga mengritik pemerintah yang tidak tegas dalam menjalankan kebijakan. Di beberapa tempat banyak kos-kosan yang bebas tanpa ada induk semang, padahal dalam perda kos-kosan harus ada induk semangnya. Di sisi lain dia juga melihat di lingkungan masyarakat pendatang cenderung lebih cuek dengan lingkungan.

“Di lokasi banyak pendatangnya seperti Sleman, Babarsari dan Seturan, itu ya sulit, pemerintahnya tidak tegas, masyarakatnya cuek,” kritiknya.




BONUS DAPAT DIKLAIM 3 KALI SEHARI >>>>> INFO DI WA : +62 877 8612 9520

Tinggalkan komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar